Sabtu, 30 November 2013

OLEH - OLEH KHAS WONOSOBO

1. Carica Khas Dieng Wonosobo

Buah Carica Si Pepaya Dieng
Carica atau Pepaya Gunung ini termasuk dalam keluarga pepaya, yang lebih sering kita jumpai di dataran tinggi basah (1500-3000 mdpl) dan Desa Sembungan, Dieng, Wonosobo salah satunya. Desa Sembungan termasuk penghasil Carica atau Pepaya Gunung yang cukup dikenal di Indonesia. Untuk wilayah Wonosobo sendiri tanaman ini lebih sering disebut Carica. Carica merupakan pohon kecil atau perdu yang tidak berkayu, mirip dengan pepaya biasa tetapi mempunyai cabang yang lebih banyak dan ukuran semua bagian tanaman rata-rata lebih kecil dari pepaya biasa. Tinggi pohonnya berkisar antara 1-2 meter. Carica ini lebih berbentuk bulat daripada bentuk pepaya biasa dengan ukuran panjang antara 6-10 cm.
Carica juga merupakan sumber Kalsium, Gula, Vitamin A dan C. Buah ini dapat dijadikan Sirup, Manisan, Jus, dan Selai. Buah ini cocok dimakan oleh orang yang memiliki perut lemah terhadap buah-buahan karena mempunyai sifat memperbaiki pencernaan dan daging buahnya juga dapat dimakan segar. Hasil olahan Carica sendiri sampai saat ini masih menjadi oleh-oleh khas Wonosobo yang cukup terkenal baik untuk wisatawan asing maupun lokal, karena rasanya yang cukup istimewa.

2. Purwaceng asli Dieng

Tanaman Purwaceng
Purwaceng (Pimpinella pruatjan) tumbuhan herbal dari genus Apiaceae. Terkenal karena khasiatnya yang dapat meningkatkan stamina bagi si peminum. Biasanya diolah dalam bentuk bubuk purwaceng, kopi purwaceng dan susu purwaceng.
Purwa dalam bahasa Jawa berarti sudah. Sedangkan ceng, merupakan penggalan dari bahasa Jawa yang artinya ereksi. Artinya, setelah minum purwaceng, dijamin pria langsung ereksi.
Meski agak sulit mencarinya, namun tak sedikit orang rela bersusah payah mendapatkan Purwaceng. Tanaman yang dikenal dengan viagra tradisional ini memang tersohor karena khasiatnya yang bikin stamina lebih greng.

Purwaceng adalah tanaman legendaris yang dijadikan obat kuat oleh para raja atau kalangan istana di daerah Jawa. Di Indonesia tumbuhan atau tanaman obat yang memiliki khasiat penambah stamina (aprosidiak) umumnya digunakan atas dasar mitos, kepercayaan dan pengalaman. Namun khasiat tanaman Purwaceng ini bukan sekedar mitos belaka karena studi sudah membuktikannya.
Purwaceng banyak ditemukan di pegunungan seperti di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Nama latin Purwaceng adalah Pimpinella pruatjan (alpina). Pertama kali ditemukan di pegunungan Alpen, Swiss dengan ketinggian 2000-3000 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini dikenal juga dengan nama lain Suripandak abang (pegunungan Lyang, Jawa Timur) dan Gebangan Depok (Gunung Tengger). Penampakan fisik Purwaceng adalah semak kecil merambat di atas permukaan tanah seperti tumbuhan pegagandan semanggi gunung. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan beberapa perguruan tinggi dalam negeri diketahui bahwa ada efek nyata antara tanaman purwaceng terhadap peningkatan kemampuan seksual. Oleh karena itu, Purwaceng sering disebut sebagai Viagra tradisional atau Viagra Indonesia.

Seperti dikutip dari hasil studi peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2007, seluruh bagian tanaman purwaceng dapat digunakan sebagai obat tradisional, namun bagian yang paling berkhasiat adalah akarnya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan juga membenarkan bahwa akarnya mempunyai sifat diuretika dan digunakan sebagai aprosidiak, yaitu khasiat obat yang dapat meningkatkan atau menambah stamina.
Umumnya tumbuhan atau tanaman yang berkhasiat sebagai aprosidiak mengandung senyawa-senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa-senyawa lain yang berkhasiat sebagai penguat tubuh serta memperlancar peredaran darah.
Bahan aktif purwaceng paling banyak terdapat pada bagian akarnya yang menyerupai wortel dan berwarna putih, panjangnya sekitar 10 cm. Akar purwaceng mengandung turunan senyawa kumarin yang sering digunakan dalam industri obat modern, tetapi bukan untuk aprodisiak melainkan untuk anti bakteri, anti fungi dan anti kanker.
Namun sebuah penelitian yang dikutip dari buku Mitos Seputar Masalah Seksual dan Kesehatan Reproduksi, Sabtu (23/1/2010) menyebutkan, Purwaceng dapat meningkatkan gairah seks, meningkatkan hormon testosteron dan meningkatkan jumlah spermatozoid.
Untuk mendapatkan khasiat secara nyata, Purwaceng harus diminum teratur selama 7-15 hari. Selain itu tanaman ini juga berkhasiat menghangatkan tubuh, saraf dan otot, menghilangkan masuk angin dan pegal linu, melancarkan buang air kecil, obat analgetika (menghilangkan rasa sakit), menurunkan panas, obat cacing, antibakteri serta anti kanker. Purwaceng yang asli memiliki rasa khas, yaitu pedas, yang dihasilkan oleh akar dan bijinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar